Mahasiswi Diperkosa Lalu Dibunuh, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

PRABUMULIH.REPSUS.COM--Ratusan warga Desa Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim dan puluhan mahasiswi/mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang menghadiri pemakaman Fatmi Rohanayanti mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang. Mimi nama panggilannya merupakan korban pembunuhan dan pemerkosaan yang mayatnya ditemukan disebuah kebun karet di Desa Suban Baru.

Menurut Rianto, paman korban mengungkapkan, keluarga sangat terpukul atas peristiwa ini. Oleh karena kami keluarga minta kepada polisi untuk cepat segera mengungkap kasus tersebut. Bahkan keluarga meminta agar pelaku bila dapat di hukum mati saja.

"Mimi ini anaknya mempunyai pribadi yang pendiam. Dia ini anak pertama dari dua saudara. Kebetulan dia sedang libur semester makanya dia pulang ke dusun. Anaknya ini memang kerap kali ikut membantu kedua orang tuanya untuk ke kebun menyadap karet. Yang jelas kami keluarga minta pelaku di hukum mati saja biar setimpal dengan perbuatannya," ungkapnya, Jumat (1/2) siang.

Rianto menjelaskan, Mimi ini sepengetahuan keluarga belum mempunyai pacar. Dan di dalam pergaulannya baik itu di desa maupun di luar tidak pernah yang aneh-aneh. Bahkan kalau sudang pulang ke desa malahan Mimi jarang keluar rumah. "Tidak ada aktivitas lain dilakukan diluar rumah. Dia ini kuliah dan tinggalnya ngekos sama teman-temannya. Anaknya sangat ramah kepada siapa pun," jelasnya.

Sementara itu, Irmi rekan satu kamar kosnya di Palembang menerangkan, kalau mereka sangat terkejut mendengar kabar duka yang menimpa sahabatnya Mimi. Sebab, mereka tidak percaya kalau Mimi yang orangnya pendiam jadi korban kejahatan. "Kami satu kosan di Palembang. Kosan kami di belakang Pahlawan. Satu kamar kami tinggal berenam. Kami sedih sahabat kami pergi dengan seperti ini. Kami minta pelaku di hukum seberat -beratnya," ungkapnya saat dibincangi di rumah duka.

Irmi menambahkan, mereka sempat mempunyai firasat sebelum kejadian ini. Pasalnya, Mimi tidak biasanya memfosting foto mereka berenam yang lagi di kamar kos di media sosial. "Sebelum pulang ke rumahnya usai semeteran, Mimi sempat memfosting foto kami berenam di medsos. Saya tidak tahu maksudnya apa, rupanya foto itu jadi yang terakhir pertemanan kami. Kami sangat sedih kak, padahal dia naik semester IV dan hari Senin ini kami masuk kuliah," terangnya sambil berlinang air mata.

Senada tokoh masyarakat kecamatan kelekar yang juga anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Irul yang hadir di rumah duka menegaskan, atas nama tokoh masyarakat kecematan kelekar dirinya meminta agar aparat keamanan cepat untuk menangkap pelaku pembunuhan tersebut. "Apa yang dilakukan pelaku ini sudah sangat keji. Makanya kami juga minta kasus ini cepat terungkap. Dan kepada pelaku bila dapat nanti di hukum seberat-beratnya sesuai aksi perbuatannya. Kepada keluarga semoga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini," katanya.

Sedangkan, Kapolres Muara Enim AKBP Afner didampingi Kapolsek Gelumbang AKP Indrowono menjelaskan, untuk memastikan dan olah TKP pihaknya mendatang Labfor dari Polda Sumsel untum mencari bukti-bukti tambahan lain. Pihaknya juga telah mengamankan beberapa bukti tambahan seperti bercak sperma dan lainnya.

"Saat ini untuk motor korban belum ditemukan. Selain itu ada satu saksi yang kita periksa terkait kasus tersebut. Tim tetap berupaya keras untuk mengungkap kasus tersebut. Saat ini anggota telah disebar untuk mencari motor dan keberadaan pelaku," ungkapnya.

Sementara itu hasil pantauan dilapangan menyebutkan kalau lokasi pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Fatmi Rohanayanti mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang memang cukup dari pemukiman warga. Jalan menuju kebun keluarga korban Fatmi Rohanayanti (20) di Desa Suban Baru Kecamatan Kelekar Kabupaten Muaraenim sangat sepi dan melintasi hutan dan semak.

Untuk menuju ke kebun menyusuri jalan aspal menuju arah desa Suban Baru sekitar 2 kilometer. Selanjutnya setelah sampai di persimpangan SMA 1 Kelekar memasuki jalan tanah yang hanya muat satu sepeda motor sebelah kiri dari desa Menanti.

Jarak dari jalan aspal ke jelan tanah setapak itu sekitar 500 meter dan melewati semak dan hutan  yang sepi. Sementara tubuh korban saat ditemukan warga berada di kebun Kades Suban Baru yakni Feri atau berjarak 30 meter dari jalan menuju kebun. Untuk menuju kebun milik keluarganya, korban melintasi kebun kades Suban Baru yang hutan dan tidak terurus. AYJ

Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *