GELUMBANG.REPSUS.COM-----Amuk massa lanjutan kembali terjadi di Desa Pinang Banjar Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Jumat (22/5/2020) pukul 12.00 WIB. Massa kali ini berbuat nekat dengan merusak dan membakar halaman rumah dan perabot rumah tangga milik Kepala Desa (Kades) Pinang Banjar.
Buntut pengerusakan rumah kades disebabkan adanya salah satu warga yang ikut demo pada malam sebelumnya yang menurunkan jabatan kades Jon Kenedi, dicoba ditangkap jajaran kepolisian dari Polres Muara Enim. Karena hal itu warga kesal dan berusaha mengahalangi pihak kepolisian menangkapnya, sehingga nyaris terjadi bentrok.
"Berawal aparat yang mengambil salah satu warga yang ikut demo pada kejadian sebelumnya, namun warga salah menanggapinya maka dari itu tersulutlah emosi warga. Tidak senang lalu warga mendatangi rumah kades dan melakukan pengerusakan," ujar warga Desa Pinang Banjar yang namanya minta jangan ditulis.
Sementara itu, Kapolres Muara Enim, Donni Ekka Syahputra SIK MH yang hadir usai menenangkan warga Desa Segayam yang juga sempat juga terjadi kerusuhan mengetahui warga Desa Pinang Banjar kembali rusuh langsung mendatangi lokasi kejadian. Kapolres berusaha menenangkan warga dengan memberikan keterangan kalau kasus Kedes Pinang Banjar Jon Kenedi sudaj diperiksa tim inspektorat Kabupaten Muara Enim.
"Kades kemarin yang sudah di minta untuk mengundurkan diri sudah dalam proses pemeriksaan Aviv Inspektorat Pemda Muara Enim. Karena prosedurnya Aviv lah punya kewenangan sesuai dengan undang-undang MOU Kapolri dan Mendagri untuk melakukan pendataan kerugian negara yang di akibatkan yang bersangkutan. Kalau sudah ditentukan pidananya, maka kami akan proses," ujar Kapolres.
AKBP Donni juga meminta kepada warga tolong tenang tidak usah anarkis menghadapi permasalahan yang ada sekarang. "Dan mari jalankan pemerintahan desa masa sekarang, yang lalu biarlah berlalu," terangnya.
Ditempat terpisah kerusuhan warga yang menentang kepemimpinan Kepala Desa juga terjadi di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim. Massa yang menuntut keadilan dan ketransparanan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, dan bansos lainnya di kediaman Kepala Desa Segayam, Amirudin terus berlanjut hingga mendesak kepala desa mengundurkan diri, Jumat dini hari (22/05).
Bahkan demo warga yang mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian sector (Polsek) Gelumbang dan diback up Polsek Lembak dan Sukarame serta Koramil 404-01 Gelumbang ini sempat diwarnai aksi anarkis. Tindakan anarkis warga mulai terjadi saat Kepala desa tak kunjung keluar dari kediamannya. Akibatnya, aksi massa yang sudah berkumpul dari sejak Kamis malam (21/05) sekitar pukul 20.00 WIB ini akhinya mulai marah dan melakukan pelemparan memakai batu dan kayu hingga menyebabkan 1 unit kendaraan mobil jenis sedan Calya warna silver Nopol BG 1784 DM milik Kades menjadi sasaran kekesalan warga.
Tak sampai disitu, aksi massa juga mulai merangsek dan merusak pintu dan kaca jendela rumah kades Segayam. Namun aksi massa ini, akhirnya berhasil diredam petugas gabungan setelah dilakukan pendekatan persuasif. Selain menyebabkan 1 unit mobil milik Kades rusak dan pecah pada bagian kaca mobil, pintu dan kaca jendela rumah pecah, juga mengakibatkan seorang anggota Babinsa Koramil 404-01 mengalami luka pada bagian wajahnya hingga berdarah setelah terkena lemparan batu sewaktu hendak menenangkan tindakan anarkis puluhan warga.
“Kami disini pak terus terang, yang pertama selama beliau memimpin itu tidak ada ketransparanan soal dana desa. Yang kedua itikad baik kami datang kesini sebenarnya tidak ingin anarkis dan lain sebagainya. Kami ingin berbicara dengan Kades, cuma tanggapan kades apa, yang disampaikannya itu tidak memuaskan hati kami. Terus yang menjadi puncak persoalan ini pak kalu dirunutkan mungkin banyaklah persoalan yang terjadi di desa Segayam ini. Selama ini kami diam dan patuhlah dengan aturan dengan pemerintahan segayam. Cuma pada saat ini bantuan seperti sembako dan lain sebagainya itu tidak sesuai dengan kelayakan,” ungkap Ciki Rian, salah satu perwakilan aksi demo warga, saat menyampaikan orasinya.
Danramil 404-01 Gelumbang Kapt Arh Mardin usai mendengarkan orasi tuntutan warga tersebut belum dapat memberikan jawaban langsung. Ia juga menyebutkan kondisi anggotanya yang terluka terkena lemparan batu warga.
“Saya melihat anggota saya pak pomo tadi tau sendiri kan, mukanya pecah saya tidak tahu adek-adek yang melempar siapa, saya tidak tau orangnya, makanya saya sempat berdiri disini. Namun saya tangkap apa yang disampaikan adek Ciki tadi, terutama masalah bansos, yang kedua masalah kepemimpinan kades, saya belum jawab dulu,” ujar Danramil, sembari masih mempersilahkan para warga peserta aksi untuk kembali menyampaikan tuntutannya terkait permasalahan tersebut.
Hal sama juga disampaikan oleh Kapolsek Gelumbang, AKP Priyatno SH Selain meminta massa untuk tetap tenang dan menyelesaikan masalah dengan duduk bersama serta kepala dingin. Dirinya juga menyebutkan bersama Danramil Gelumbang akan siap memfasilitasi dan mencari pemecahan permasalahan. NIL