Kepala Desa Tambangan Kelekar, Umar Dani mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan setiap harinya mulai dari hari ini Sabtu dan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Untuk kegiatan tersebut di lakukan selama 24 jam.
"Kami menyediakan posko terpadu tersebut untuk mencegah virus corona atau covid-19 supaya tidak masuk di desa kami. Lebih baik kami mencegah daripada mengobati," ujarnya, Sabtu (28/3/2020).
Umar Dani menambahkan, yang dilakukan tim kesehatan di posko cuma menyemprot desinfektan dak cuci tangan. Selain itu di desanya ada warga yang statusnya orang dalam pengawasan (ODP) karena dia baru dari luar Sumsel yakni Ponorogo.
"Satu warga itu itu di suruh isolasi di rumah selamo 14 hari. pendatang dari luar itu di pantau terus kareno mereka tanpa gejala. Kita juga mengeluhkan pemerintahan desa tidak ada alat pelindung diri yang diberikan pemerintah kabupaten. Bahkan para relawan juga mengeluhkan tidak ada alat pelindung diri dan alat cek suhu badan," ungkapnya.
Umar Dani menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Tambangan Kelekar untuk menimalisir bepergian keluar desa kalau tidak terlalu mendesak. Serta tidak membuat kerumunan orang banyak.
"Bila dari luar rumah atau luar desa agar segera membersihkan diri dengan sabun atau disinfektan, guna mencegah penyebaran virus corona tersebut," katanya.
SedangkanLasminora sebagai bidan desa menambahkan, kegiatan tersebut sebagai langkah antisipasi supaya desa kami tidak ada yang terkena virus baik itu orang tanpa gejala maupun orang dalam pemantauan. "Maka dari itu kami mengadakan posko terpadu tanggap darurat tersebut," pungkasnya. NIL
[