Komandan Batalyon Zeni Tempur (Danyonzipur) Letkol CZi Zamroni melalui Pasi Inteligen Lettu Risnu menerangkan, berdasarkan analisis anggotanya kuat dugaan granat itu bekas Brigif (Brigade Infanteri). Hasil olah dilapangan dilihat dari kedalaman dan dari permukaan tanah lebih kurang 60 cm, granat tersebut sudah tertimbun tanah diperkirakan mencapai 20 tahunan.
"Analisis kita diperkirakan sudah 20 tahunan terpendam, terlihat dari kondisi material saat ditemukan. Apalagi dulu tempat ditemukan 3 granat nanas tadi adalah bekas rawa. Selain itu body 3 granat nanas tadi memang terjadi korosi, tetapi tidak terlalu parah. Kalau meledak sangat bahaya karena daya ledaknya mencapai radius 5 meter dengan serpihan pecahan mencapai 15-20 meter," ujar Pasi Inteligen Yonzipur, Lettu Risnu saat dikonfirmasi Kamis (28/3).
Masih kata Lettu Risnu, pihaknya juga menduga kalau 3 granat nanas yang ditemukan warga itu bukan lah bekas peninggalan jaman perang melawan Belanda.
"Granat itu perkiraan kita produksi di jaman perang Vietnam tahun 1965 an. Namun baru di produksi dan digunakan oleh ABRI di Indonesia tahun 70-80 an. Granat itu bukan untuk perang, tapi kalau latihan mungkin iya," terangnya seraya menyatakan hasil analisa tentang bekas perang/latihan harus diperkuat dengan penduduk lama Prabumulih yang tau dulu history daerah penemuan tadi dulunya digunakan untuk apa.
Penemuan tiga buah granat nanas aktif terjadi di Jalan Sepatu Kelurahan Karang Raja Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Kamis pagi (28/3/2019) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu petugas gali gas alam yang sedang bekerja menggali tanah untuk sambungan gas rumah milik Syamsul Bahri (60).
Dua pekerja gali gas, yakni Aldi (27) warga Kebun duren, dan Oki (20) warga Lembak Kabupaten Muara Enim sedang bekerja menggali tanah tiba-tiba peralatan cangkul yang digunakan menyentuh sebuah benda keras. Karena penasaran keduanya pun mencoba menggali lebih dalam dan sempat panik begitu mengetahui benda keras tersebut adalah senjata peledak berbentuk granat nanas sebanyak 3 buah.
Selanjutnya oleh warga, yang mendapat informasi penemuan ketiga granat tersebut langsung memberitahukannya ke pihak kepolisian (Bhabinkamtibmas). Tidak lama kemudian tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB, petugas piket SPK dari Polsek Prabumulih Timur dan Polres Prabumulih langsung mengamankan TKP tempat penemuan granat, dan berkoordinasi dengan Tim Jihandak Yon Zipur SG Prabumulih guna melakukan evakuasi ketiga buah granat tersebut.
Kapolres Prabumulih AKBP Tito Hutauruk Travoltas SIk MH yang meninjau lokasi mengatakan, saat ini lokasi penemuan granat sudah dilakukan sterilisasi. "Sudah diamankan Tim Jihandak Yon Zipur. Granat nanas tersebut masih aktif, beruntung cepat ditemukan. Kita ingatkan warga bila ada penemuan seperti itu segera laporkan," pungkasnya. AYJ
.